PARADIGMA BARU PUBLIC RELATIONS  TEORI, STRATEGI, DAN RISET

PARADIGMA BARU PUBLIC RELATIONS  TEORI, STRATEGI, DAN RISET

Hubungan masyarakat (public relations) yang berkembang sebagai profesi dan sebagai ilmu dan kajian ilmiah merupakan tema yang semakin bergema dalam beberapa dekade terakhir ini. Hubungan masyarakat yang disingkat dengan akronim humas, semakin berkembang dan diperlukan dalam masyarakat informasi yang terbuka dan kompetitif dalam era globalisasi. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi, semakin menempatkan komunikasi sebagai “titik sentral” kajian humas dan aplikasinya.

Tugas dan fungsi humas masa kini adalah mewujudkan humas unggul, yaitu berdamai dengan kepentingan public dan membantu organisasi menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya serta menempatkan public sebagai “raja” yang harus diperhatikan dan dilayani. Tugas dan fungsi itu dilaksanakan oleh komunikator dengan melakukan komunikasi dua arah kepada publiknya.

Komunikator yang tampil dalam humas adalah komunikator yang mewakili suatu organisasi (Lembaga) sehingga komunikator dalam humas adalah komunikator yang terlembagakan, yang dapat disebut humator (komunikator humas).

Humator merupakan “komunikator professional”, yang harus memiliki kemampuan professional yang andal, sebagai orang yang mempunyai jabatan formal dalam suatu Lembaga. Humator selaku komunikator professional, harus bekerja sesuai tugas dan fungsinya sebagai “penghubung” dan “mediator” antara organisasi dengan publiknya untuk mencapai sasaran dan tujuan umum organisasi. Pesan yang di informasikan kepada public secara professional, harus sesuai dengan visi, misi, dan kebijakan organisasi (Lembaga).

Publik dalam humas yang merupakan khalayaknya dalam proses komunikasi, pada umumnya adalah public khusus (special public) yang disebut pemangku kepentingan (stakeholders) yang berbeda dalam oragnisasi (public internal) dan diluar organisasi (public eksternal). Meskipun demikian, jangkauan informasi public yang dilakukan oleh humator selaku komunikator professional tidak bisa terbatas pada eksternal publiknya saja. Informasi public akan menjangkau seluruh khalayak atau public umum (general public), terutama informasi melalui “media massa” dan “media sosial” yang bersifat  umum dan terbuka.

Pentingnya media massa dan media sosial terutama “media berita” dengan jangkauannya yang luas dan dukungan teknologi digital yang semakin canggih, mengharuskan humas lebih mengintensifkan hubungannya dengan media (media relations). Kerjasama yang saling menguntungkan antara humas dengan media secara timbal balik akan memberikan sumbangan pada efektivitas organisasi dalam upaya memperoleh dukungan public menuju terwujudnya humas unggul (excellence public relations).

 

Share your love

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *