Buku itu bukan cuma tumpukan kertas berisi huruf. Buat banyak dari kita, buku adalah pelarian, sahabat di kala sepi, bahkan guru yang nggak pernah menghakimi. Lewat buku, kita bisa jalan-jalan ke dunia yang belum pernah kita pijak, ngobrol diam-diam dengan tokoh-tokoh besar, dan merenung soal hidup.
Di tengah era digital yang serba cepat, kadang menyentuh halaman fisik buku terasa lebih bermakna. Ada aroma nostalgia dari kertas yang udah kekuningan, ada tenang yang nggak bisa digantikan layar.(Yog/Din)
