Belajar Etika dan Citra Diri, Fuji: “Kesiapan Bertemu Kesempatan Adalah Momentum”

Belajar Etika dan Citra Diri, Fuji: “Kesiapan Bertemu Kesempatan Adalah Momentum”

 

Oleh Evin Cahyadi Mahasiswa Universitas Dian Nusantara

Jakarta – Kegiatan Table Manner 2025 yang diselenggarakan Universitas Dian Nusantara bukan hanya menghadirkan pengalaman formal makan yang edukatif, tapi juga menjadi ruang refleksi bagi mahasiswa tentang pentingnya etika dan citra diri dalam menghadapi dunia profesional.

Dalam acara tersebut, tim redaksi sempat berbincang dengan Fuji Maharani, salah satu peserta sekaligus panitia Table Manner batch 7 pada hari Sabtu, 28 Juni 2025. Fuji menjelaskan bahwa acara ini diikuti oleh seluruh mahasiswa yang mengambil mata kuliah Professional Image, dan tidak hanya menghadirkan pemateri dari luar kampus, namun juga dari para dosen pengampu yang membawakan materi dengan pendekatan yang inspiratif.

“Salah satu materi yang paling melekat bagi saya itu judulnya Etika Itu Keren, yang dibawakan oleh Bapak Tamil Selvan atau yang biasa kami panggil Kang Tami,” ujar Fuji.

Fuji mengaku sangat terkesan dengan kutipan dari pemateri tersebut, “Kamu akan dipanggil bintang kalau memang kamu adalah bintang. Dan untuk menjadi bintang besar, kamu harus jadi bintang kecil dulu.” Menurutnya, pesan tersebut menyentuh sisi personal banyak mahasiswa yang sedang berproses membangun kepercayaan diri dan karakter.

Tak hanya itu, Fuji juga menyoroti pentingnya kesiapan menghadapi berbagai kesempatan. “Yang kedua yang paling saya ingat adalah tentang kesiapan bertemu kesempatan. Itu menjadi suatu momentum yang baik. Maka dari itu, kita harus menyiapkan diri kita — baik dari citra diri maupun dari etika,” lanjutnya.

Sebagai panitia sekaligus peserta, Fuji merasakan langsung manfaat dari kegiatan ini. Ia melihat betapa pentingnya membiasakan diri bersikap profesional, tidak hanya saat di kelas, tapi juga dalam setiap interaksi sosial yang berhubungan dengan masa depan karier mahasiswa.

Melalui kegiatan seperti ini, Universitas Dian Nusantara tidak hanya memberikan pembelajaran teknis, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk mengenal dan membentuk versi terbaik dirinya. Etika dan citra diri bukan lagi sekadar pelengkap, tapi menjadi nilai utama yang menentukan kesan dalam dunia profesional yang kompetitif. (EV)

Share your love

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *