Manfaatkan Fasilitas Kampus, Mahasiswa Semangat Kerjakan Tugas
Mata Kuliah
Oleh
Adinda Mardiana Rizky Mahasiswa Universitas Dian Nusantara
JAKARTA, Laboratorium Penyiaran Universitas Dian Nusantara (UNDIRA) di Kampus Tanjung
Duren menjadi saksi semangat empat mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi, konsentrasi
Broadcasting, semester 6, yang tengah menjalani praktik mata kuliah Dasar-Dasar Penyiaran.
Mereka menggelar podcast talk show bertema Quarter Life Crisis pada Mahasiswa UNDIRA, yang
diproduksi selama kurang lebih tiga jam sebagai bagian dari tugas akhir mata kuliah. Bukan
sekadar memenuhi kewajiban akademik, praktik ini menjadi ruang aktualisasi diri sekaligus wujud
kepedulian terhadap isu-isu yang dekat dengan dunia mahasiswa.
“Kami angkat tema quarter life crisis karena ini sesuatu yang nyata. Banyak teman-teman
seumuran kami yang sedang bingung soal masa depan, kuliah, pekerjaan, dan hidup secara umum.
Lewat podcast ini, kami ingin memberi pandangan dan semangat, terutama buat adik-adik yang
baru lulus SMA agar lebih siap menjalani dunia kuliah,” ujar Titi Sanny, Mahasiswa UNDIRA
ketika sedang diwawancara pada 13 Juni 2025.
Lab Penyiaran UNDIRA sendiri sudah dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang
produksi seperti mikrofon, mixer, ruang rekaman yang representatif, dan alat teknis lain yang biasa
digunakan dalam industri penyiaran. Sayangnya, belum semua mahasiswa mengetahui dan
memanfaatkan fasilitas ini secara optimal. Melalui praktik ini, para mahasiswa berharap
laboratorium tersebut bisa lebih dikenal dan digunakan secara luas oleh mahasiswa lintas angkatan
dan jurusan.“Sayang banget kalau lab sebagus ini tidak dimanfaatkan. Padahal dari sini kita bisa
hasilkan konten yang tidak hanya bernilai akademis, tapi juga menginspirasi banyak orang,”
tambahnya.
Podcast yang mereka buat juga memiliki nilai lebih: kontennya bisa menjadi referensi bagi
calon mahasiswa UNDIRA, khususnya lulusan SMA yang sedang dalam tahap pencarian kampus
dan jurusan. Pesan moral yang dibawakan melalui diskusi ringan namun bermakna diharapkan
bisa membantu generasi muda mengambil keputusan yang lebih matang soal masa depan
pendidikan mereka. Kegiatan ini menunjukkan bahwa dengan dukungan fasilitas kampus yang
memadai dan semangat mahasiswa untuk terus berkembang, tugas kuliah bisa menjadi lebih dari
sekadar kewajiban—ia bisa menjadi karya.